RETHORICA

I.            PENGERTIAN
a.      Arti bahasa
Rethorica menurut bahasa Yunani berarti Kesenian Berbicara.
b.      Arti Istilah
Rethorica adalah melahirkan isi hati /cita dengan rangkaian kata-kata yang terucapkan.
c.       Menurut Hitler
Rethorica yaitu Pers yang dipidatokan sebagai media propaganda untuk membentuk opini public.

II.          FAEDAH/MANFAAT RETHORICA
a.      Menyampaikan secara langsung segala ide-ide, cita-cita kepada orang lain sehingga dapat diterima, difahami dan dilaksanakan, atau malah mereka menentangnya.
b.      Pendapat beberapa ahli :
1.      Cicero
“Tak ada cara yang lebih baik untuk memikat hati orang lain / banyak, menggoncangkan perasaan orang kea rah yang dikehendaki daripada berbicara”
2.      Aristoteles
“Berbicara adalah lebih tinggi derajatnya daripada berbuat,sebab berbuat adalah hanya unsur-unsur yang diabadikan sedang berbicara adalah pernyataan jiwa, jadi unsure kuasa”
3.      Abdul Aziz Al Chuli
“Adapun pidato, usaha ini sungguh-sungguh membekas kuat dalam pribadi pendengar, apabila terbit dari hati yang ikhlas, suci dan baik. Sebab keluar dari hati akan sampai ke hati, dan apa yang keluar dari mulut hanya akan sampai ke telinga”
4.      Bung Karno
Satu kutipan dari beliau yang sangat dekat dengan kita adalah “Kita harus banyak berbicara dan bekerja”

III.        SYARAT MENJADI PEMBICARA YANG BAIK
1.      Bakat berpidato, semua orang punya dan itu perlu dikembangkan
2.      Latihan secara terus menerus /continue
3.      Menguasai bahasa yang baik dan banyak perbendaharaan kata
4.      Ilmu yang luas
5.      Mendukung suatu ideology/cita-cita, sebab kalau tidak pembicaraannya akan kurang penghayatan / tanpa jiwa.
6.      Faham Ilmu massa
7.      Pribadi yang kuat, jujur, ikhlas, berani dan sifat-sifat terpuji yang lainnya.

IV.       MAKSUD BERPIDATO
1.      Bersifat menambah kesan atau meyakinkan sesuatu
2.      Bersifat  penjelasan/menjelaskan suatu persoalan
3.      Bersifat mendorong orang agar berbuat sesuatu dan bertindak
4.      Bersifat menghibur dan mendidik

V.         CARA BERPIDATO
1.      Persiapan, segala sesuatu harus dipersiapkan secara matang karena tanpa persiapan akan menjatuhkan wibawa/ kehilangan kehormatan seseorang
2.      Mengetahui sifat dan bentuk rapat, kemudian dapat menyesuaikan bahan pembicaraan
3.      Buatlah teks atau sekurang-kurangnya catatan singkat mengenai kerangka yang akan dibicarakan
4.      Percaya akan kemampuan diri sendiri, yakin dan meyakinkan
5.      Bersifat tenang
6.      Bahasanya baik, buat selingan untuk menghilangkan kejenuhan, tapi bukan melawak
7.      Mengakhiri pidato pada saat mencapai klimaks

VI.       MACAM-MACAM PIDATO
1.      Pidato resepsi, jangan terlalu panjang, bersifat kekeluargaan
2.      Pidato ceramah, bersifat ilmiah, semangat, dan jangan terlalu panjang
3.      Pidato rapat, mudah dimengerti, semangat dan jangan terlalu panjang
4.      Pidato kematian, penuh perasaan, penghayatan terhadap kesedihan yang diucapkan

VII.     GAYA DAN LANGGAM DALAM PIDATO
1.      Agamis, menggembirakan dan menaku-nakuti
2.      Agitator, menguasai jiwa massa, dan digiring  kearah tertentu sehingga suka bertindak sesuai dengan konsep.
3.      Conservative, gaya bebas, jelas dan tenang
4.      Didaktik, mendidik, mengajar
5.      Statistic, menggunakan data statistic yang kongkrit.
6.      Theateral, dengan mimic dan gerak gerik.
0 Responses